Senin, 20 April 2015

Dasar Kerja Laboratorium Mikrobiologi

Prinsip : 
Dalam melakukan analisis mikrobiologi diperlukan teknik aseptik secara terus menerus yang         bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi area kerja, alat dan bahan yang akan digunakan.

Teknik aseptik adalah suatu teknik di laboratorium mikrobiologi untuk menghindari atau               meminimalkan terjadinya kontaminasi. Zona aseptik ±20 cm disekitar pembakar spiritus.

Dasar kerja laboratorium yang akan dibahas kali ini terbagi menjadi 5, yaitu:

1.       Menggunakan alat pelindung diri (APD).
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi dan juga untuk menjaga keselamatan ketika terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan seperti halnya bakteri yang sedang dianalisis tumpah pada anggota tubuh kita yang bisa saja membuat alergi  ketika mengenai kulit dsb.

Alat Pelindung Diri yang digunakan di Lab. Mikrobiologi :

  • ·         Sepatu Laboratorium


  • ·         Jas Laboratorium

  • ·         Sarung tangan karet


  • ·         Masker



  • ·         Penutup kepala / Hair net


2.       Teknik aseptik alat

a)      Ose
Ose dibakar dari ujung mata ose sampai ke dekat pegangan ose, hal ini dilakukan hingga ose pijar (berwarna orange).

b)      Tabung reaksi
Tutup tabung reaksi dibuka dengan kelingking tangan kanan, dan mulut tabung dilewatkan ke api.












c)       Kaca Alas Datar
Kaca alas yang sudah dibersihkan dengan kapas beralkohol, dilewatkan pada api, dengan dibolak-balik dan ibu jari dan telunjuk memegang salah satu ujung kaca alas datar.


d)      Cawan Petri
Ibu jari membuka cawan petri, lalu mulut cawan petri dilewatkan pada api untuk memperkecil  kontaminasi.


e)      Erlenmeyer
Tutup erlenmeyer dibuka dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan, lalu erlenmeyer dipegang dengan tangan bersama tutupnya, mulut erlenmeyer dilewatkan di api.




3.       Teknik aseptik media (Contoh media: PCA/ Plate Count Agar)

  • ·         Dengan menggunakan cawan petri
1)      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (Cawan petri steril, pembakar spiritus, dan erlenmeyer berisi media).
2)      Dinginkan media yang diletakkan pada penangas air kira-kira 40˚C pastikan media masih cair dan erlenmeyer sudah bisa dipegang oleh tangan (tidak terlalu panas).
3)      Tutup erlenmeyer dibuka dan dilewatkan pada api.
4)      Cawan petri dibuka dan dilewatkan pada api lalu tuangkan media kira-kira 3/4 bagian cawan petri.
5)      Ratakan media pada cawan petri dengan menggoyangkan cawan membentuk angka 8 (jangan terlalu kencang agar media tidak tumpah/ naik ke bagian atas cawan).

  • ·         Dengan menggunakan tabung reaksi
1)      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (Tabung reaksi steril, pembakar spiritus, dan erlenmeyer berisi media).
2)      Dinginkan media yang diletakkan pada penangas air kira-kira 40˚C pastikan media masih cair dan erlenmeyer sudah bisa dipegang oleh tangan (tidak terlalu panas).
3)      Tutup erlenmeyer dibuka dan dilewatkan pada api.
4)      Tutup tabung reaksi dibuka dan dilewatkan pada api lalu tuangkan media kira-kira 1/4 tinggi tabung.
5)      Letakkan pada papan miring untuk membuat agar miring atau letakkan di rak tabung untuk membuat agar datar.


4.       Pembuatan Suspensi bakteri

  • ·         Ambil media yang diletakkan diatas penangas air.
  • ·         Tuangkan media PCA (Plate Count Agar) / NA (Nutrient Agar) ke dalam tabung sebanyak 1/4 bagiannya.
  • ·         Miringkan pada papan miring.
  • ·         Setelah media beku, goreskan suspensi bakteri dengan bentuk zigzag.
  • ·         Inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37˚C
  • ·         Tuangkan Larutan Fisiologis (LF) kedalam tabung reaksi berisi hasil inokulasi.
  • ·         Rontokan hasil inokulasi menggunakan ose.
  • ·         Pindahkan LF + rontokan hasil inokulasi (tanpa media) ke tabung reaksi steril yang lain dan beri label.




5.       Alat Instrument yang ada di Laboratorium Mikrobiologi

  • ·         Inkubator

Fungsi : tempat untuk menginkubasi/memeram mikroba pada suhu terkontrol atau tempat untuk menyimpan hasil penanaman bakteri.


  • ·         Penangas air / Water Bath
Fungsi : untuk menjaga media agar dalam keadaan cair dan untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas (heat shock)



  • ·         Autoklap
Fungsi : untuk sterilisasi basah atau mensterilkan alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi (media cair) menggunakan uap air panas bertekanan tinggi.


  • ·         Oven
Fungsi : untuk sterilisasi alat cara kering setelah dibungkus koran atau untuk pembuatan produk.


  • ·         Mikroskop binokuler
Fungsi : untuk melihat objek yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata dan memungkinkan pembesaran yang luas dari beberapa kali hingga ratusan kali.


  • ·         Luminar Air Flow / Safety Bio Hazard
Fungsi : untuk bekerja secara aseptik karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.



  • ·         Kulkas
Fungsi : untuk menghambat / memperlambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga bahan memiliki daya simpan yang lebih lama.


Referensi :
1.       http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/mengenal-peralatan-laboratorium_19.html
2.       Utari, Shopia. 2014. Lembar Kerja Siswa Mikrobiologi. Bogor: SMK-SMAK Bogor