Prinsip :
Dalam melakukan
analisis mikrobiologi diperlukan teknik aseptik secara terus menerus yang bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi
area kerja, alat dan bahan yang akan digunakan.
Teknik
aseptik adalah suatu teknik di laboratorium mikrobiologi untuk menghindari atau
meminimalkan terjadinya
kontaminasi. Zona aseptik ±20 cm disekitar pembakar spiritus.
Dasar kerja laboratorium yang
akan dibahas kali ini terbagi menjadi 5, yaitu:
1. Menggunakan
alat pelindung diri (APD).
Hal ini
dilakukan untuk meminimalkan kontaminasi dan juga untuk menjaga keselamatan
ketika terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan seperti halnya bakteri yang
sedang dianalisis tumpah pada anggota tubuh kita yang bisa saja membuat alergi ketika mengenai kulit dsb.
Alat Pelindung
Diri yang digunakan di Lab. Mikrobiologi :
- · Jas Laboratorium
- · Penutup kepala / Hair net
2. Teknik
aseptik alat
a)
Ose
Ose dibakar dari ujung mata ose sampai ke dekat
pegangan ose, hal ini dilakukan hingga ose pijar (berwarna orange).
b)
Tabung reaksi
Tutup tabung reaksi dibuka dengan kelingking tangan
kanan, dan mulut tabung dilewatkan ke api.


c) Kaca Alas Datar


c) Kaca Alas Datar
Kaca alas yang sudah dibersihkan dengan kapas
beralkohol, dilewatkan pada api, dengan dibolak-balik dan ibu jari dan telunjuk
memegang salah satu ujung kaca alas datar.
d)
Cawan Petri
Ibu jari membuka cawan petri, lalu mulut cawan petri
dilewatkan pada api untuk memperkecil
kontaminasi.
e)
Erlenmeyer
Tutup erlenmeyer dibuka dengan menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah tangan kanan, lalu erlenmeyer dipegang dengan tangan
bersama tutupnya, mulut erlenmeyer dilewatkan di api.
3. Teknik
aseptik media (Contoh media: PCA/ Plate Count Agar)
- · Dengan menggunakan cawan petri
1)
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (Cawan
petri steril, pembakar spiritus, dan erlenmeyer berisi media).
2)
Dinginkan media yang diletakkan pada penangas
air kira-kira 40˚C pastikan media masih cair dan erlenmeyer sudah bisa dipegang
oleh tangan (tidak terlalu panas).
3)
Tutup erlenmeyer dibuka dan dilewatkan pada api.
4)
Cawan petri dibuka dan dilewatkan pada api lalu
tuangkan media kira-kira 3/4 bagian cawan petri.
5)
Ratakan media pada cawan petri dengan
menggoyangkan cawan membentuk angka 8 (jangan terlalu kencang agar media tidak
tumpah/ naik ke bagian atas cawan).
- · Dengan menggunakan tabung reaksi
1)
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (Tabung
reaksi steril, pembakar spiritus, dan erlenmeyer berisi media).
2)
Dinginkan media yang diletakkan pada penangas
air kira-kira 40˚C pastikan media masih cair dan erlenmeyer sudah bisa dipegang
oleh tangan (tidak terlalu panas).
3)
Tutup erlenmeyer dibuka dan dilewatkan pada api.
4)
Tutup tabung reaksi dibuka dan dilewatkan pada
api lalu tuangkan media kira-kira 1/4 tinggi tabung.
5)
Letakkan pada papan miring untuk membuat agar
miring atau letakkan di rak tabung untuk membuat agar datar.
4. Pembuatan
Suspensi bakteri
- · Ambil media yang diletakkan diatas penangas air.
- · Tuangkan media PCA (Plate Count Agar) / NA (Nutrient Agar) ke dalam tabung sebanyak 1/4 bagiannya.
- · Miringkan pada papan miring.
- · Setelah media beku, goreskan suspensi bakteri dengan bentuk zigzag.
- · Inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37˚C
- · Tuangkan Larutan Fisiologis (LF) kedalam tabung reaksi berisi hasil inokulasi.
- · Rontokan hasil inokulasi menggunakan ose.
- · Pindahkan LF + rontokan hasil inokulasi (tanpa media) ke tabung reaksi steril yang lain dan beri label.
5. Alat
Instrument yang ada di Laboratorium Mikrobiologi
- · Inkubator
Fungsi : tempat untuk menginkubasi/memeram mikroba pada
suhu terkontrol atau tempat untuk menyimpan hasil penanaman bakteri.
- · Penangas air / Water Bath
Fungsi : untuk menjaga media agar dalam keadaan cair
dan untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas (heat shock)
- · Autoklap
Fungsi : untuk sterilisasi basah atau mensterilkan
alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi (media cair) menggunakan uap
air panas bertekanan tinggi.
- · Oven
- · Mikroskop binokuler
Fungsi : untuk melihat objek yang sangat kecil dan
tidak bisa dilihat dengan kasat mata dan memungkinkan pembesaran yang luas dari
beberapa kali hingga ratusan kali.
- · Luminar Air Flow / Safety Bio Hazard
Fungsi : untuk bekerja secara aseptik karena mempunyai
pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi
sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
- · Kulkas
Fungsi : untuk menghambat / memperlambat pertumbuhan
mikroorganisme sehingga bahan memiliki daya simpan yang lebih lama.
Referensi :
1. http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/mengenal-peralatan-laboratorium_19.html
2. Utari,
Shopia. 2014. Lembar Kerja Siswa Mikrobiologi. Bogor: SMK-SMAK Bogor















